IDE KREATIF : AIDS telah menjangkiti dan mewabah di dunia pada tahun 1980-an.Karena kurangnya sosialisasi dan pemahaman masyarakat, jumlah penderita AID melonjak tajam hanya dalam kurun waktu 10 tahun. Pada tahun 1999, WHO menyatakan bahwa AIDS adalah penyebab kematian terbesar ke 4 di dunia. Hal tersebut menjadi sebuah kasus yang luar biasa dan menimbulkan banyak spekulasi di masyarakat.
Hampir 30 tahun sejak AIDS ditemukan, masih banyak mitos dan persepsi yang salah berkembang di masyarakat. Penyandang AIDS pun harus menerima stereotif dan stigma yang buruk di masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa AIDS adalah penyakit mengerikan yang menyerupai kutukan. Ada 5 mitos umum yang beredar di masyarakat mengenai penyakit ini, namun ternyata tidak sepenuhnya. Apa sajakah? Lalu, apa fakta sebenarnya?
Dikutip dari sofeminine, berikut adalah 5 mitos salah kaprah tentang HIV dan AIDS.
HIV dan AIDS Sama Saja
Banyak yang meyakini bahwa HIV dan AIDS adalah penyakit yang sama. Nyatanya, HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. HIV adalah virus dan pemicu tertentu yang menyebabkan infeksi. HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Nama tersebut dengan jelas mendeskripsikan virus ini—hanya menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga membuatnya tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya.
Sedangkan AIDS adalah suatu kondisi atau sindrom yang dapat disebabkan oleh HIV. AIDS singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. Sindrom ini berkembang ketika HIV sudah sangat merusak sistem kekebalan tubuh.
Seperti yang tersirat dalam penjelasan perbedaan HIV dan AIDS di atas, seseorang bisa saja mengalami infeksi HIV tanpa menderita AIDS. Kenyataanya, banyak orang hidup dengan HIV selama bertahun-tahun tanpa berkembang menjadi AIDS. Berkat kemajuan dalam pengobatan, pasien HIV bisa hidup lebih lama dari sebelumnya meski mengalami infeksi HIV. Walau demikian, siapapun yang terdiagnosa AIDS sudah pasti memiliki HIV.
HIV / AIDS = Kematian
Pada 23 November 1991, vokalis band kenamaan Queen, Freddie Mercury, membuat sebuah pernyataan yang menggemparkan. Ia mengumumkan bahwa ia sudah lama menderita AIDS. Entah kebetulan atau tidak, esoknya ia ditemukan meninggal dunia.
Mitos salah kaprah tentang AIDS pun kemudian berkembang, bahwa setiap penyandang penyakit tersebut sudah pasti akan meninggal dengan cepat. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan di masa itu, dan sedikit banyak masih tetap menjadi mitos hingga saat ini.
Nyatanya, saat ini baik HIV atau AIDS sudah memiliki kurang lebih 25 jenis obat untuk mengontrol kesehatan pasien agar tidak drop. Memang, obat-obatan tersebut belum bisa secara paten menangkal HIV / AIDS. Namun konsumsi obat-obatan dapat membuat tubuh pasien lebih sehat dan hidup lebih lama.
Ciuman Bibir dapat Menularkan HIV
Seperti sudah dibahas sebelumnya, HIV adalah virus. Ada mitos yang diyakini banyak orang bahwa kita dapat tertular HIV jiga berciuman bibir dengan penderita HIV. Hal tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya benar. HIV tidak terkandung dalam jumlah banyak pada air liur. Hal sama juga berlaku pada keringat dan air seni. Cairan tubuh yang berpotensi menularkan HIV dan AIDS adalah sperma,cairan vagina, darah dan ASI. Infeksinya pun hanya dapat teradi jika virus masuk jauh ke dalam tubuh, yaitu melewati mulut, alat kelamin, anus dan jarum suntik. Oleh karena itu seks bebas apalagi dengan cara tak wajar sangat tidak dianjurkan karena dapat menularkan penyakit berbahaya seperti HIV.
Pasangan Sesama Penderita HIV tak Perlu Menggunakan Pengaman
Hal tersebut mungkin dianggap masuk akal jika pasangan sesama penderita tak perlu menggunakan pengaman untuk hubungan badan. Hal tersebut salah besar. Sebab, walaupun sama-sama sudah terinfeksi mereka tetap saja berpotensi tertular virus yang lebih kuat dari pasangannya.
Ibu Penderita HIV akan Menularkan Virus Pada Bayinya
Hal tersebut juga tidak sepenuhnya benar. Bahkan ada mitos yang mengatakan bahwa penderita HIV tidak bisa memiliki anak. Seorang ibu penderita HIV sangat mungkin melahirkan bayi yang sehat dan bebas dari infeksi HIV, selama ibu menjalani pengobatan semasa kehamilan dan tidak menyusui bayinya setelah lahir.
Itulah 5 mitos salah kaprah seputar HIV dan AIDS yang beredar di masyarakat. HIV dan AIDS bukanlah sebuah kutukan yang membuat kita harus menjauhi penderita. Jangan jauhi mereka, namun jauhilah pencetusnya seperti perilaku seks tak sehat dan penggunaan narkotika dan obat terlarang. Semoga bermanfaat.
Hampir 30 tahun sejak AIDS ditemukan, masih banyak mitos dan persepsi yang salah berkembang di masyarakat. Penyandang AIDS pun harus menerima stereotif dan stigma yang buruk di masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa AIDS adalah penyakit mengerikan yang menyerupai kutukan. Ada 5 mitos umum yang beredar di masyarakat mengenai penyakit ini, namun ternyata tidak sepenuhnya. Apa sajakah? Lalu, apa fakta sebenarnya?
Dikutip dari sofeminine, berikut adalah 5 mitos salah kaprah tentang HIV dan AIDS.
HIV dan AIDS Sama Saja
Banyak yang meyakini bahwa HIV dan AIDS adalah penyakit yang sama. Nyatanya, HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. HIV adalah virus dan pemicu tertentu yang menyebabkan infeksi. HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Nama tersebut dengan jelas mendeskripsikan virus ini—hanya menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga membuatnya tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya.
Sedangkan AIDS adalah suatu kondisi atau sindrom yang dapat disebabkan oleh HIV. AIDS singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. Sindrom ini berkembang ketika HIV sudah sangat merusak sistem kekebalan tubuh.
Seperti yang tersirat dalam penjelasan perbedaan HIV dan AIDS di atas, seseorang bisa saja mengalami infeksi HIV tanpa menderita AIDS. Kenyataanya, banyak orang hidup dengan HIV selama bertahun-tahun tanpa berkembang menjadi AIDS. Berkat kemajuan dalam pengobatan, pasien HIV bisa hidup lebih lama dari sebelumnya meski mengalami infeksi HIV. Walau demikian, siapapun yang terdiagnosa AIDS sudah pasti memiliki HIV.
HIV / AIDS = Kematian
Pada 23 November 1991, vokalis band kenamaan Queen, Freddie Mercury, membuat sebuah pernyataan yang menggemparkan. Ia mengumumkan bahwa ia sudah lama menderita AIDS. Entah kebetulan atau tidak, esoknya ia ditemukan meninggal dunia.
Mitos salah kaprah tentang AIDS pun kemudian berkembang, bahwa setiap penyandang penyakit tersebut sudah pasti akan meninggal dengan cepat. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan di masa itu, dan sedikit banyak masih tetap menjadi mitos hingga saat ini.
Nyatanya, saat ini baik HIV atau AIDS sudah memiliki kurang lebih 25 jenis obat untuk mengontrol kesehatan pasien agar tidak drop. Memang, obat-obatan tersebut belum bisa secara paten menangkal HIV / AIDS. Namun konsumsi obat-obatan dapat membuat tubuh pasien lebih sehat dan hidup lebih lama.
Ciuman Bibir dapat Menularkan HIV
Seperti sudah dibahas sebelumnya, HIV adalah virus. Ada mitos yang diyakini banyak orang bahwa kita dapat tertular HIV jiga berciuman bibir dengan penderita HIV. Hal tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya benar. HIV tidak terkandung dalam jumlah banyak pada air liur. Hal sama juga berlaku pada keringat dan air seni. Cairan tubuh yang berpotensi menularkan HIV dan AIDS adalah sperma,cairan vagina, darah dan ASI. Infeksinya pun hanya dapat teradi jika virus masuk jauh ke dalam tubuh, yaitu melewati mulut, alat kelamin, anus dan jarum suntik. Oleh karena itu seks bebas apalagi dengan cara tak wajar sangat tidak dianjurkan karena dapat menularkan penyakit berbahaya seperti HIV.
Pasangan Sesama Penderita HIV tak Perlu Menggunakan Pengaman
Hal tersebut mungkin dianggap masuk akal jika pasangan sesama penderita tak perlu menggunakan pengaman untuk hubungan badan. Hal tersebut salah besar. Sebab, walaupun sama-sama sudah terinfeksi mereka tetap saja berpotensi tertular virus yang lebih kuat dari pasangannya.
baca juga : Siapa Sangka, Hubungan Badan Bisa Tularkan 4 Penyakit Ini
Ibu Penderita HIV akan Menularkan Virus Pada Bayinya
Hal tersebut juga tidak sepenuhnya benar. Bahkan ada mitos yang mengatakan bahwa penderita HIV tidak bisa memiliki anak. Seorang ibu penderita HIV sangat mungkin melahirkan bayi yang sehat dan bebas dari infeksi HIV, selama ibu menjalani pengobatan semasa kehamilan dan tidak menyusui bayinya setelah lahir.
Itulah 5 mitos salah kaprah seputar HIV dan AIDS yang beredar di masyarakat. HIV dan AIDS bukanlah sebuah kutukan yang membuat kita harus menjauhi penderita. Jangan jauhi mereka, namun jauhilah pencetusnya seperti perilaku seks tak sehat dan penggunaan narkotika dan obat terlarang. Semoga bermanfaat.
Post A Comment:
0 comments: