IDE KREATIF : Perilaku remaja di tengah era media sosial saat ini semakin membuat geleng-geleng kepala. Belakangan, Indonesia diramaikan dengan tren berfoto di zebra cross ala Geng Pegasus, Dubsmash, Don't Judge Challenge hingga Ice Bucket Challenge yang makin marak dan menjadi tren di media sosial. Hal tesebut tentu sah-sah saja, terlebih dapat mendatangkan kesenangan bagi banyak orang.
Tak hanya Indonesia, remaja Amerika juga memiliki tren yang tak kalah nyeleneh. Baru-baru ini, ada sebuah tren yang melanda remaja Amerika, yang disebut sebagai 'Trust Fall Challenge'. Tantangan ini mngharuskan orang yang tertarik untuk pura-pura jatuh dengan posisi bagian belakang menyentuh tanah. Mereka akan melihat adakah orang asing yang akan menolong atau menangkap mereka seblum jatuh ke tanah dan diam-diam merekam atau memotretnya.
Apa yang membuat para remaja nekat melakukan hal berbahaya tersebut? Ya, mereka melakukannya hanya untuk eksistensi dan like yang banyak di media sosial.Sejak merebak beberapa waktu lalu, kini sudah ribuan remaja Amerika yang memposting foto atau video dengan hashtag #trustfallchallenge. Hashtag tersebut kemudian menjadi tren nomor satu di Twitter dan segera menular pada remaja di daerah lain.
Banyak pihak yang menyayangkan tren ini, selain dianggap konyol dan tidak berguna, perilaku tersebut juga berpotensi membahayakan mengingat banyak remaja yang 'gagal' mendapat perhatian dan akhirnya jatuh tersungkur ke tanah. Posisi jatuh tersebut rata-rata mengenai bagian belakang tubuh yang sangat berbahaya jika berujung pada cedera.
Dikutip dari Daily Mail, seorang remaja pengguna twitter @rauniiii telah melakukan tantangan ini beberapa kali karena selalu gagal 'menjaring' orang asing untuk menangkapnya saat terjatuh. Ia mengaku sudah terjatuh beberapa kali dan mengalami nyeri yang tak bisa dianggap ringan, namun masih belum kapok dan terus melakukannya hingga berhasil 'menjatuhkan diri' pada orang yang tepat.
Tak hanya di satu tempat, remaja ini melakukan hal tersebut di berbagai tempat umum mulai di lingkungan sekolah, lapangan olahraga, hingga di tengah antrean. Sungguh sangat konyol karena rata-rata usahanya tersebut selalu gagal dan berujung pada kesakitan dan rasa malu.
Walaupun terkesan konyol, nyatanya tren tersebut kini ibarat virus yang mewabah dan dilakukan banyak remaja di Amerika Serikat. Berkembangnya tren-tren semacam ini di masyarakat memang sudah menjadi hal yang tak asing. Hal tersebut berawal dari boomingnya tren media sosial yang melahirkan berbagai tren-tren baru, mulai dari hal positif hingga nyeleneh seperti hal ini. Sangat disayangkan jika tren tersebut ditanggapi secara tak bijak yang justru dapat menimbulkan bahaya. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu tetarik untuk mengikutinya?
Tak hanya Indonesia, remaja Amerika juga memiliki tren yang tak kalah nyeleneh. Baru-baru ini, ada sebuah tren yang melanda remaja Amerika, yang disebut sebagai 'Trust Fall Challenge'. Tantangan ini mngharuskan orang yang tertarik untuk pura-pura jatuh dengan posisi bagian belakang menyentuh tanah. Mereka akan melihat adakah orang asing yang akan menolong atau menangkap mereka seblum jatuh ke tanah dan diam-diam merekam atau memotretnya.
Apa yang membuat para remaja nekat melakukan hal berbahaya tersebut? Ya, mereka melakukannya hanya untuk eksistensi dan like yang banyak di media sosial.Sejak merebak beberapa waktu lalu, kini sudah ribuan remaja Amerika yang memposting foto atau video dengan hashtag #trustfallchallenge. Hashtag tersebut kemudian menjadi tren nomor satu di Twitter dan segera menular pada remaja di daerah lain.
Banyak pihak yang menyayangkan tren ini, selain dianggap konyol dan tidak berguna, perilaku tersebut juga berpotensi membahayakan mengingat banyak remaja yang 'gagal' mendapat perhatian dan akhirnya jatuh tersungkur ke tanah. Posisi jatuh tersebut rata-rata mengenai bagian belakang tubuh yang sangat berbahaya jika berujung pada cedera.
Dikutip dari Daily Mail, seorang remaja pengguna twitter @rauniiii telah melakukan tantangan ini beberapa kali karena selalu gagal 'menjaring' orang asing untuk menangkapnya saat terjatuh. Ia mengaku sudah terjatuh beberapa kali dan mengalami nyeri yang tak bisa dianggap ringan, namun masih belum kapok dan terus melakukannya hingga berhasil 'menjatuhkan diri' pada orang yang tepat.
Tak hanya di satu tempat, remaja ini melakukan hal tersebut di berbagai tempat umum mulai di lingkungan sekolah, lapangan olahraga, hingga di tengah antrean. Sungguh sangat konyol karena rata-rata usahanya tersebut selalu gagal dan berujung pada kesakitan dan rasa malu.
Walaupun terkesan konyol, nyatanya tren tersebut kini ibarat virus yang mewabah dan dilakukan banyak remaja di Amerika Serikat. Berkembangnya tren-tren semacam ini di masyarakat memang sudah menjadi hal yang tak asing. Hal tersebut berawal dari boomingnya tren media sosial yang melahirkan berbagai tren-tren baru, mulai dari hal positif hingga nyeleneh seperti hal ini. Sangat disayangkan jika tren tersebut ditanggapi secara tak bijak yang justru dapat menimbulkan bahaya. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu tetarik untuk mengikutinya?
Post A Comment:
0 comments: