IDE KREATIF : Bedak bayi adalah salah satu penolong bagi kalangan ibu yang baru saja melahirkan. Bedak mampu mengurangi resiko iritasi kulit bayi, biang keringat dan mendinginkan kulit sehingga bayi merasa nyaman dan tak rewel. Selain itu, wangi bedak bayi yang khas juga membuat bayi tetap segar dan menggemaskan hingga kita selalu ingin mencium dan memeluknya.
Namun, belakangan beredar informasi bahwa bedak bayi dapat memicu kanker. Kabar tersebut tentu sangat mengkhawatirkan mengingat penggunaan bedak bayi sudah sangat umum dilakukan. Lalu pertanyaannya, apakah benar bedak bayi dapat memicu kanker? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah penjelasan dari dr. Sanjay Gupta, MD seperti dilansir oleh Everyday Health.
Mengenai penggunaan bedak bayi yang berpotensi menyebabkan kanker sebenarnya telah menjadi perdebatan oleh beberapa pihak dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut tentu tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya kasus dan pembuktian.
Beberapa waktu lalu, sebuah perusahaan bedak bayi dituntut karena disinyalir telah menyebabkan kanker ovarium pada seorang wanita. Februari lalu, produsen tersebut juga dituntut karena masalah serupa dan dituntut membayar ganti rugi sebesar $72.000.000. Setelah itu, makin banyak kasus serupa bermunculan dan kini masih menanti penyelesaian di pengadilan.
Sebenarnya belum ada bukti yang kuat untuk 'menyalahkan' bedak bayi sebagai pemicu kanker. Bedak bayi memang mengandung mineral silikon dan magnesium, namun bahan tersebut sudah umum digunakan dalam berbagai produk kecantikan. Salah satu bahan pencetus kanker yang secara alami terkandung dalam bedak bayi adalah asbes. Asbes telah ditetapkan sebagai salah satu zat karsinogen penyebab kanker ovarium oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), sebuah badan penanggulangan kanker tingkat dunia.
Sebenarnya ang menjadi masalah adalah penyalahgunaan bedak itu sendiri. Banyak wanita yang gemar menggunakan bedak bayi pada organ pribadinya agar senantiasa bersih dan kering. Hal inilah yang menimbulkan bahaya, sebab unsur dalam bedak bayi bisa saja masuk ke dalam organ dan berakhir dengan kanker ovarium. Beberapa kasus juga menyebutkan bahwa bedak bayi dapat menimbulkan kanker paru-paru karena sering terhirup dalam jangka waktu panjang.
Setelah mengetahui fakta tersebut, ada baiknya Anda lebih bijaksana dalam menggunakan bedak bayi sesuai dengan fungsinya. Hindari organ-organ tertentu dari penggunaan bedak yang sebenarnya tak perlu. Pastikan produk yang Anda beli tidak mengandung bahan-bahan yang membahayakan bagi kesehatan.
bedak bayi | sumber |
Mengenai penggunaan bedak bayi yang berpotensi menyebabkan kanker sebenarnya telah menjadi perdebatan oleh beberapa pihak dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut tentu tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya kasus dan pembuktian.
Beberapa waktu lalu, sebuah perusahaan bedak bayi dituntut karena disinyalir telah menyebabkan kanker ovarium pada seorang wanita. Februari lalu, produsen tersebut juga dituntut karena masalah serupa dan dituntut membayar ganti rugi sebesar $72.000.000. Setelah itu, makin banyak kasus serupa bermunculan dan kini masih menanti penyelesaian di pengadilan.
Sebenarnya belum ada bukti yang kuat untuk 'menyalahkan' bedak bayi sebagai pemicu kanker. Bedak bayi memang mengandung mineral silikon dan magnesium, namun bahan tersebut sudah umum digunakan dalam berbagai produk kecantikan. Salah satu bahan pencetus kanker yang secara alami terkandung dalam bedak bayi adalah asbes. Asbes telah ditetapkan sebagai salah satu zat karsinogen penyebab kanker ovarium oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), sebuah badan penanggulangan kanker tingkat dunia.
Sebenarnya ang menjadi masalah adalah penyalahgunaan bedak itu sendiri. Banyak wanita yang gemar menggunakan bedak bayi pada organ pribadinya agar senantiasa bersih dan kering. Hal inilah yang menimbulkan bahaya, sebab unsur dalam bedak bayi bisa saja masuk ke dalam organ dan berakhir dengan kanker ovarium. Beberapa kasus juga menyebutkan bahwa bedak bayi dapat menimbulkan kanker paru-paru karena sering terhirup dalam jangka waktu panjang.
Setelah mengetahui fakta tersebut, ada baiknya Anda lebih bijaksana dalam menggunakan bedak bayi sesuai dengan fungsinya. Hindari organ-organ tertentu dari penggunaan bedak yang sebenarnya tak perlu. Pastikan produk yang Anda beli tidak mengandung bahan-bahan yang membahayakan bagi kesehatan.
Post A Comment:
0 comments: