IDE KREATIF : Saat ini, mendaki gunung sudah menjadi tren yang digemari. Dahulu, hanya orang-orang tertentu saja yang menggemari kegiatan ini. Namun lihatlah sekarang, banyak sekali muda-mudi yang berbondong-bondong mendaki gunung. Tak lupa kamera dan gadget tercanggih guna membawa oleh-oleh foto keren untuk diunggah ke Instagram. Gunung yang tadinya sepi kini menjadi ramai oleh para pendaki.
Terlepas dari fenomena yang terjadi, ternyata ada alasan yang logis mengapa masyarakat saat ini cenderung ketagihan mendaki gunung. Bukan hanya sekedar ingin berfoto, ternyata mendaki gunung dapat memberikan kebanggan dan kebahagiaan tersendiri. Dikuti dari Life Hack, mendaki gunung dapat merubah 5 aspek berikut dalam otak kita hingga kita merasa lebih bahagia. Kira-kira, apa yang terjadi pada otak kita saat mendaki gunung?
Mengurangi Kecemasan dan Pikiran Negatif
Mereka yang terlalu fokus pada masalah akan menimbulkan kecemasan dan pikiran negatif yang merugikan. Hal itu akan berujung pada depresi yang mendorong seseorang mencari pelampiasan. Hal paling umum yang akan dilakukan adalah makan. Padahal, ada cara yang lebih mudah dan murah untuk menghilangkan depresi, yaitu mendaki gunung atau sekedar berjalan-jalan di alam terbuka.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa berjalan-jalan selama 90 menit di alam terbuka mampu menuunkan tingkat stres dan mengurangi aktivitas saraf korteks prefrontal subgenual, yang berhubungan dengan penyakit mental. Mereka yang menghabiskan waktu di lingkungan perkotaan tidak mendapatkan manfaat ini.Oleh karena itu, kehidupan perkotaan sangat identik dengan tingkat stres yang tinggi dan kejenuhan.
Meningkatkan Daya Kreatifitas
Sebuah penelitian oleh Ruth Ann Atchley dan David L. Strayer menyebutkan bahwa menjauhkan diri dari teknologi dan mendekatkan diri pada alam dapat meningkatkan daya kreatifitas. Mereka meminta beberapa pendaki untuk menjelajah alam selama 4 hari tanpa teknologi. Paa pendaki pun harus memutar otaknya untuk bertahan hidup hanya dengan mengandalkan benda-benda di alam bebas. Hasilnya, daya kreatifitas mereka meningkat hingga 50 persen saat kembali beraktifitas.
Meningkatkan Kemampuan Belajar Anak
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan yang umum dialami anak-anak. Mereka dengan ADHD umumnya memiliki kesulitan untuk tetap fokus, mudah terganggu, hiperaktif, dan mengalami kesulitan mengendalikan impuls. Anak yang mengalami ADHD akan kesulitan berkonsentrasi dalam belajar.
Sebuah pnelitian yang dilakukan oleh Frances E. Kuo , PhD dan Andrea Faber Taylor , PhD, menemukan bahwa mengajak anak bermain ke alam terbuka mampu meningkatkan fokus dan kemampuan belajar. Hal tersebut juga berlaku pada oang dewasa. Jadi, saat pikiran mulai tidak fokus dan susah berkonsentrasi, pergilah mendaki!
Meningkatkan Kekuatan Otak
Sebuah penelitian oleh University of British Columbia, menemukan bahwa latihan aerobik dapat meningkatkan memori dan kemampuan kognitif. Dalam studi tersebut, mereka menemukan bahwa latihan aerobik meningkatkan volume hippocampus pada wanita yang lebih tua. Hippocampus adalah bagian dari otak yang berhubungan dengan memori spasial dan episodik. Hal ini dapat mengurangi resiko kepikunan.
Hal itu akan makin baik jika kita melakukannya di alam terbuka. Dengan mendaki gunung, sistem tubuh dan otak akan saling bekerja sama sehingga mampu meningkatkan keuatan otak dan tubuh sekaligus.
Disarankan oleh Dokter
Sering mendengar ungkapan 'kurang piknik'? Hal tersebut memang ada benarnya. Saat ini, makin banyak dokter yang menyarankan 'resep alam' atau merekomendasikan "Ecotherapy" untuk mengurangi kecemasan dan menurunkan tingkat stres.
Negara bagian California bahkan telah membuat gerakan 'Healthy Parks Healthy People' untuk mngkampanyekan betapa pentingnya berbaur dengan alam agar tidak mudah stres dan depresi. Jika berjalan-jalan di taman saja mampu memberikan efek luar biasa tersebut, mendaki gunung tentu lebih hebat lagi.
Nah itulah beberapa efek positif yang terjadi saat kita mendaki gunung. Jadi, tunggu apa lagi, ayo piknik ke gunung!
source : lifehack.org |
Mengurangi Kecemasan dan Pikiran Negatif
source : lifehack.org |
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa berjalan-jalan selama 90 menit di alam terbuka mampu menuunkan tingkat stres dan mengurangi aktivitas saraf korteks prefrontal subgenual, yang berhubungan dengan penyakit mental. Mereka yang menghabiskan waktu di lingkungan perkotaan tidak mendapatkan manfaat ini.Oleh karena itu, kehidupan perkotaan sangat identik dengan tingkat stres yang tinggi dan kejenuhan.
Meningkatkan Daya Kreatifitas
source : lifehack.org |
Meningkatkan Kemampuan Belajar Anak
source : lifehack.org |
Sebuah pnelitian yang dilakukan oleh Frances E. Kuo , PhD dan Andrea Faber Taylor , PhD, menemukan bahwa mengajak anak bermain ke alam terbuka mampu meningkatkan fokus dan kemampuan belajar. Hal tersebut juga berlaku pada oang dewasa. Jadi, saat pikiran mulai tidak fokus dan susah berkonsentrasi, pergilah mendaki!
Meningkatkan Kekuatan Otak
source : lifehack.org |
Hal itu akan makin baik jika kita melakukannya di alam terbuka. Dengan mendaki gunung, sistem tubuh dan otak akan saling bekerja sama sehingga mampu meningkatkan keuatan otak dan tubuh sekaligus.
Disarankan oleh Dokter
source : lifehack.org |
Negara bagian California bahkan telah membuat gerakan 'Healthy Parks Healthy People' untuk mngkampanyekan betapa pentingnya berbaur dengan alam agar tidak mudah stres dan depresi. Jika berjalan-jalan di taman saja mampu memberikan efek luar biasa tersebut, mendaki gunung tentu lebih hebat lagi.
Nah itulah beberapa efek positif yang terjadi saat kita mendaki gunung. Jadi, tunggu apa lagi, ayo piknik ke gunung!
Post A Comment:
0 comments: